22 December 2006

Merry Xmas...


Dear Friends in Christ,

You are invited to:

Jesus Christ' Birthday Party

Date: 25th December 2006

Place: Your heart, Your church, Your home, wherever you go...

Time: 24/7, all night long...

Dress Code: No Anger, No Hatred, No Sadness, No Lies.. don't forget to put on lots of Joy, Happiness, Hope and Love...

Don't forget to bring your friends along, its an open house party... don't worry He loves new or even lost/missing friends...

See you thereeeee !!!!!!!!

Have a Merry Christmas Friends, may you all showered by His blessings abundantely....

Jesus bless you...

-Dienda & Ricky
-

18 December 2006

Arti Sebuah Kejujuran...

Banyak yang bilang bahwa kejujuran itu tinggi nilainya dalam suatu relationship. Tapi banyak juga yang bilang bahwa ada batas-batas tertentu dimana kita harus jujur terhadap pasangan atau tidak. Sebenernya perlu ga sih jujur?

Saya yakin, layaknya orang waras pasti akan banyak yang bilang "jelas, jujur itu perlu! itu ga perlu dipertanyakan lagi dong!". Dalam kehidupan saya yang masih dibilang seumur jagung ini, saya pernah beberapa kali berada di dalam situasi dimana kejujuran itu dipertanyakan kepentingannya. Dan sumpah situasi-situasi seperti itu adalah situasi yang saya gak inginkan untuk terjadi sering-sering. Eh tapi jangan salah lho, bukan karena saya tidak suka jujur, suka sekali bahkan. Yang saya gak suka adalah bila efek dari kejujuran itu sendiri berdampak negatif alias tidak bisa diterima oleh si penuntut kejujuran itu.

Memang sih kejujuran itu tidak harus selalu mengandung keburukan yang telah dilakukan, tapi untuk mengungkapkan kejujuran yang buruk pastinya tidak akan semudah untuk mengungkapkan kejujuran yang baik. Tapi setelah saya pikir-pikir juga, keburukan atau kebaikan suatu kejujuran itu tergantung dari sisi mana kita melihatnya bukan? Sangat beruntung bila si penuntut kejujuran itu adalah orang yang sangat positf, tapi kalo si tukang tuntutnya sendiri sudah negatif... wah...ini yang paling bikin repot...

Mungkin seharusnya dibuat sebuah undang-undang untuk sang kejujuran. Dan didalam undang-undang tersebut harus dipaparkan bahwa setiap kejujuran yang diutarakan harus dapat diterima dengan baik oleh si penuntut kejujuran tanpa memberikan efek buruk terhadap si pengungkap kejujuran. Bila si penuntut ternyata kecewa dengan hasil kejujuran itu, diharapkan untuk tidak menjadikan si pengungkap kejujuran itu sebagai objek penderita dari ketidak siapan sang penuntut dalam menerima kejujuran. Bagaimana? Fair bukan?

Terkadang kita terlalu melihat segala sesuatunya dari sudut pandang kita sendiri, menghakimi orang hanya karena apa yang dilakukan atau dialami orang itu tidak sesuai dengan prinsip hidup kita.

Menurut saya, arti sebuah kejujuran itu sangatlah penting pastinya, tapi lebih penting lagi bila kita dapat menghargai arti kejujuran itu bukan menghakimi kejujuran itu. Iya ga sih?

12 December 2006

1 Bulan Pertama...

Hari ini adalah hari ke 31 saya menikah dengan pria ganteng yang terkadang konyol tapi baik hati itu. Dan selama 31 hari ini masih canggung rasanya memanggil dia dengan sebutan "suami".

Sampai saat ini masih banyak rekan kerja yang meledek bila saya terlihat kantuk atau terlihat sedikit ceria, serba salah memang tapi apa boleh buat setiap gerak gerik saya selalu di sangkut pautkan dengan "nikmat"nya menjadi pengantin baru. Tidak dapat saya sangkal memang bila saya menikmati hari-hari saya menjadi pengantin baru. Bagaimana tidak, saya baru sadar betapa indahnya untuk bisa membuka mata dan mendapatkan orang yang anda cintai sedang tidur pulas di sebelah anda. Atau betapa nikmatnya ketika seseorang yang anda cintai membuatkan sarapan atau mengingatkan orang lain (a.k.a pembantu) untuk membuatkan sarapan anda

Di dalam 31 hari itu pulak saya mengenalnya lebih dalam lagi; cara dia mengatur kamarnya sampai ke irama dia menggosok giginya, sekarang saya tahu mengapa giginya terlihat begitu sehat untuk kategori perokok berat... Selama 31 hari ini pulak saya menyadari bahwa lelaki yang sudah memutuskan untuk menghabiskan hidupnya bersama saya ini sangat menyayangi saya dan sangat pengertian terhadap kekurangan-kekurangan saya yang tiada pernah habis.... ah saya jadi tersipu-sipu malu (lho?) .....

Semoga dia masih tetap sama untuk 31 tahun ke depan bahkan lebih....

"kurang bae apa coba aku sama kamu?"
"kamu sangat bae bang, makanya dienda pilih kamu..."

06 December 2006

Ceritanya Dienda telah kembali...

Iyah, ceritanya saya kembali ke dunia blogging... secara 2 tahun telah menghilang dan meninggalkan blog saya yang lama dengan semena-mena. Sempet juga sih sebenernya nge-blog di Friendster, tapi apa daya, karena dari kantor juga ga bisa login ke Friendster, so tak terurus juga blog yang disana... nasib.. nasib...

And, ceritanya dienda telah kembali nih ke dunia blogging... dengan tujuan bisa rajin lagi cerita-cerita, nulis-nulis hal-hal yang biasanya di anggap ga penting tapi mungkin bisa menjadi penting (nah lho?) dan lebih ke kepuasan pribadi aja sih, dengan arti: seneng aja gitu nulis-nulis...

Tadinya sih mau pake blogspot yang lama ajah, tapi karena saya sadar cerita saya akan banyak yang berbeda jenisnya dengan blog yang lama, so saya buat aja baru lagi.. moga-moga ga ada yang keberatan... =)

Jadi moga2 dengan blog ini saya bisa berbagi banyak cerita nih... yah dari cerita pendek, bersambung, fiksi, non-fiksi, horror, drama atau apapun jenisnya lah..... semoga bisa di terima di dunia per-blog-an....