08 April 2007

Nagabonar Jadi 2

Akhirnya kesampaian juga nonton film ini. Sang suami yang sudah sangat kebelet ingin nonton film ini bela-belain untuk sempat nonton di tengah trip mencari kost2an (cerita untuk postingan berikutnya.. ingetin yah..) yang cukup sangat melelahkan. Namun lelah sudah tak terasa lagi ketika suara Nagabonar (dimainkan oleh Deddy Mizwar) mulai terdengar sedang meminta ijin kepada istrinya, Kirana, Maknya dan sahabatnya, si Bujang, yang sudah terbaring lama di dalam kubur, untuk berangkat ke Jakarta melihat pekerjaan besar yang sedang dilakukan oleh Bonaga, anaknya (dimainkan oleh Tora Sudiro).

Bagi saya film ini sangat berkesan, karena sekuel dari film Nagabonar yang diproduksi tahun 1986 ini sarat dengan pesan-pesan ataupun penuh dengan potongan-potongan cerita yang sebenarnya pantang untuk disinggung tapi dapat dikemas dengan cantik dan tetap penuh dengan arti di film ini. Baru kali ini saya bisa menonton sebuah film sampai tertawa terbahak-bahak dengan kerasnya dan menangis haru sekaligus.

Adalah Bonaga yang ingin bekerja sama dengan para pengusaha Jepang untuk membangun resort besar dan mewah diatas kebun kelapa sawit milik bapaknya, Nagabonar. Untung yang mungkin akan didapat Bonaga akan sangat besar dan membuatnya menjadi kontraktor terkenal di seluruh dunia bila proyek ini dapat dijalankan dengan lancar. Namun apa daya, kendala datang ketika Bonaga harus meminta ijin bapaknya untuk dapat menggunakan kebun kelapa sawit yang sangat amat luas itu. Bukan hanya karena bapaknya sendiri yang menanam semua kelapa sawit dengan tangannya sendiri, tapi juga karena di kebun kelapa sawit tersebut terdapat kuburan-kuburan orang yang sangat di cintai bapaknya.

Dibantu dengan 4 asisten-asisten Bonaga, yang diperankan oleh Darius, Uli Hermansyah, Michael Mulyadro dan Wulan Guritno, mereka berusaha membujuk Nagabonar untuk dapat menggunakan kebun sawitnya itu. Sambil ngambek karena tidak terima tanah leluhurnya ingin dibuat usaha resort oleh anaknya sendiri, Nagabonar pun akhirnya berkenalan dengan tukang Bajaj, Umar (diperankan oleh Lukman Sardi) yang disewanya untuk berkeliling Jakarta untuk bertemu dengan patung-patung Jenderal dan makam pahlawan. Melalui perjalanannya inilah, Nagabonar sadar bahwa zaman Bonaga dan zaman Nagabonar sudah berbeda.

Film yang dikategorikan sebagai film drama komedi ini dipenuhi oleh berbagai macam cerita cinta ini sangatlah patut diancungi jempol. Cinta kepada negara, cinta antara suami dan isteri, cinta bapak dan anak, cinta terhadap pasangan bahkan cinta sahabat pun semuanya dirangkum dengan apik disini.

Pokoknya, jangan sampai ketinggalan untuk nonton film ini yah..... apa kata dunia nanti kalau kao belum tonton Nagabonar jadi 2 =)